Cerita Haji Agus Salim

Rabu, 06 Jumadil Awal 1441 H

Setiap individu dapat menjadikan dirinya luar biasa dan memberikan kontribusi kepada bangsanya.

_____

Satu Cerita Haji Agus Salim

Adakah di kalangan orang-orang besar Indonesia, orang seperti Briand (Mantan Perdana Menteri Perancis) dan Lioyd (Mantan Perdana Menteri Inggris) atau lebih dari itu? Ada. Haji A. Sali terkenal kecepatannya berpikir. Pada suatu hari, di masa penjajahan, di bercakap-cakap dengan seorang berbangsa Belanda tentang bahasa Indonesia. Orang Belanda itu mengatakan bahwa bahasa Indonesia hanya bahasa jongos. Bahasa itu tidak akan bisa dipakai untuk bidang ilmu pengetahuan.

“Bisa, mengapa tidak?” kata Haji A. Salim.

“Apa bahasa Indonesia dari kata _politic_?”

Beliau menjawab dengan cepat sekali, “Terjemahkan dahulu kata itu ke dalam bahasa Belanda, nanti saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secepat itu pula?”

Orang Belanda itu terdiam.

Beberapa tahun yang telah lalu, pada masa penjajahan, beliau melakukan pidato dalam suatu rapat umum di Yogyakarta. Ketika ia baru saja naik ke mimbar, pemuda-pemuda yang membenci pendirian politiknya sudah mengembek  seperti kambing karena beliau berjanggut. Beliau hendak disamakan dengan kambing.

Secepat itu juga beliau berkata kepada ketua rapat, “Ini adalah rapat manusia, Tuan Ketua. Harap Tuan Ketua menghalaukan kambing-kambing itu ke luar.” Secepat kilat, beralihlah ejekan kambing kepada orang-orang yang mengembek. Beliau terhindar dari ejekan sebagai orang yang berjanggut.

Sumber:

Prof. Dr. Hamka. 2018. Pribadi Hebat. Depok: Gema Insani.

Tidak cepat mengetahui maksud orang seumpama sebuah pigura berbingkai bagus, tetapi lukisannya tidak hidup dan tidak berseni. Orang perempuan pun demikian pula. Banyak perempuan yang cerdik, pandai melagak, tetapi tidak menarik perhatian. Ada juga perempuan yang sederhana sifatnya, tetapi menawan hati karena dalam perangainya tampak kecerdikan.

Leave a comment