Wanita dalam Mihrab Rasulullah

*Pecinta Surga*

Rabu, 4 Jumadil Akhir 1441 H

Kisah itu memperkuat hati, meneguhkan keyakinan, dan memantapkan pendirian

_____

Wanita dalam Mihrab Rasulullah saw

Aminah binti Wahb

Ibunda yang melahirkan Nabi Muhammad saw,

Aminah adalah wanita Quraisy yang terbaik, baik nasab maupun kedudukannya, Aminah binti Wahb ibn Abdi Manaf ibn Zahrah ibn Kilab ibn Murrah ibn Ka’b ibn Lu’ay ibn Ghalib Ibn Fihr. Ia lahir pada pertengahan abad ke-6 M, dari keluarga yang dianggap sebagai kabilah yang paling terhormat dan memiliki keturunan mulia. Kemuliaan inilah yang dibanggakan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya :

”Allah terus-menerus memindahkanku dari rusuk yang baik ke rahim yang suci, terpilih, dan terdidik. Tiada jalan yang bercabang menjadi dua, kecuali aku berada di jalan yang terbaik.”

Halimah as-Sa’diyyah

Halimah binti Abdullah ibn Harits ibn Syajinah  ibn Jabir ibn Razam Ibn Nashirh Ibn Qabishah Ibn Nashr ibn Sa’d ibn Bakar ibn Hawazin. Ia adalah wanita Bani Sa’d ibn Bakar yang datang ke Mekah untuk mencari bayi-bayi yang butuh disusui.

Dalam Kitab Sunan-nya, Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Thufail ibn ‘Amir ibn Watilah al-Kinani. Ia mengatakan, “Aku pernah melihat Nabi saw membagi-bagikan daging di Ji’ranah. Saat itu aku masih seorang anak kecil yang membawa tulang kambing. Tiba-tiba datanglah seorang wanita yang mendekati Nabi saw lalu beliau beberkan selendangnya untuk wanita itu dan ia pun segera duduk di atas selendang itu. Aku bertanya; ‘Siapakah ia?’ Orang-orang menjawab; ‘Ia adalah ibunda yang menyusui beliau’.”

Barakah binti Tsa’balah, Ummu Aiman

Rasulullah saw bersabda, “ Ummu Aiman adalah ibuku sesudah ibuku.” Ummu Aiman adalah sosok wanita yang sering meratap dan menangis, banyak berpuasa dan qiyamullail, dan yang hijrah dengan berjalan kaki. Ia adalah Barakah binti Tsa’balah ibn Amar ibn Hisn ibn Malik ibn Salamah ibn Umar ibn Nu’man al-Habasyiyah. Barakah binti Tsa’labah dinikahi Ubaid ibn Harits al-Khazraji setelah dimerdekakan oleh Rasulullah saw.

Ummu Aiman adalah salah seorang budak Abdullah ibn Abdul Muththalib, yang merawat Rasulullah hingga dewasa sepeninggal ayahandanya.

Fathimah binti Asad al-Hasyimiyah

Fathimah binti Asad ibn Hasyim ibn Abdi Manaf al-Qurasyyiyyah al Hasyimiyyah. Fathimah ra adalah istri dari paman Rasulullah saw, Abu Thalib, dan ia adalah ibu dari menantu yang juga sepupu Rasulullah saw, Ali bin Abi Thalib ra. Ia adalah ibunda Amirul Mukminin, Ali ibn Abi Thalib, Thalib, ‘Uqail, Ja’far, Ummu Hani, Jumanah, dan Raithah ibn Abi Thalib.

Ia adalah wanita yang mendapat kehormatan untuk mendidik dan mengasuh Rasulullah saw saat beliau dalam asuhan pamannya, Abu Thalib. Ia juga mengasuh Rasulullah saw lebih dari mengasuh anak-anaknya sendiri. Ia selalu baik kepada Rasulullah saw dan selalu menjaganya selama beliau berada dalam asuhan Abu Thalib, pamannya.

Sumber:

Dr Bassam Muhammad Hamami. 2015. 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam. Jakarta: Qisthi Press.

_____

Muhammad berhasil menundukkan kesombongan para penguasa dan raja-raja. Beliau juga berhasil mengangkat harkat martabat keibuan ke atas cakrawala yang tidak akan tertandingi oleh gelimang kekayaan maupun megahnya kedudukan.

Allah selalu melimpahkan kasih sayang yang berlimpah dari wanita-wanita mulia kepada Rasulullah saw yang berhasil menundukkan kesombongan para penguasa dan raja-raja.

Join Group: https://chat.whatsapp.com/K2NLjccygNdlkhYtSrZFoh

Leave a comment