Pola Pendidikan yang Keliru 2

Pecinta Surga

Selasa, 26 Jumadil Awal 1441 H

Seorang ibu atau pendidik yang bijak ialah yang mengenali potensi anak kemudian berinteraksi dengan cara yang sesuai dengan diri anak.

_____

Pola Pendidikan Yang Keliru 2

Tidak memperhatikan perbedaan

Pola Pendidikan lain yang keliru ialah tidak memperhatikan perbedaan-perbedaan individu setiap anak mengenai hal-hal tertentu. Anak kita tidak akan serupa dengan anak mana pun meskipun berusia sama. Setiap anak mempunyai keistimewaan masing-masing termasuk dari segi fisik, bahkan anak kembar sekalipun. Ketika salah seorang dari anak kembar dipisahkan dari yang lain dan tumbuh di lingkungan yang berbeda, maka salah satunya akan cenderung mempunyai keistimewaan tersendiri yang berbeda dengan saudara kembarnya.

Maka merupakan kesalahan besar jika kita berpikir bahwa semua pola pendidikan sesuai untuk semua orang. Apalagi yang berkaitan dengan hukuman. Sebagian anak mungkin cukup hanya dengan bersikap pura-pura bodah terhadap tingkah laku-buruknya, sebagian yang lain mungkin perlu ditegur dengan mata dan sebagian yang lain ada yang harus ditegur dengan perkataan tertentu. Bahkan ada juga yang tidak bisa diperingatkan kecuali dengan hukuman. Seorang ibu atau pendidik yang bijak ialah yang mengenali potensi anak kemudian berinteraksi dengan cara yang sesuai dengan diri anak.

Sumber: Gomma, Abla Bassat. 2012. Membentuk Kepribadian Anak Sejak Dini. Solo: Samudra.

_____

*Join Group*:

https://chat.whatsapp.com/K2NLjccygNdlkhYtSrZFoh

Pola Pendidikan yang Keliru

Pecinta Surga

Selasa, 19 Jumadil Awal 1441 H

Pendidikan adalah tindakan praktis. Tindakan praktis memerlukan kekuatan mental, dan kekuatan mental memerlukan kesabaran, jauh dari sikap emosional dan marah.

_____

POLA-POLA PENDIDIKAN YANG KELIRU

Tidak Bertahap

Pola pertama pendidikan yang keliru ialah interaksi dengan anak yang tidak dilakukan secara bertahap, khususnya ketika kita sedang membentuk salah satu tingkah lakunya. Seorang pendidik yang bijak ialah yang berpindah dari satu tahap pendidikan ke tahap yang lain. Tentu saja dengan perlahan tapi pasti sebelum melakukan penilaian terhadap pola yang dijalankan, apakah berhasil atau tidak.

Pendidikan adalah tindakan praktis. Tindakan praktis memerlukan kekuatan mental, dan kekuatan mental memerlukan kesabaran, jauh dari sikap emosional dan marah.

Allah berfirman:

_Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan._(Asy-Syura [42]:43)

Kapan dan dimana lagi kesabaran lebih diperlukan kecuali pada saat-saat seperti ini. Emosi manusia seringkali mengendalikan banyak faktor. Kita tidak boleh putus asa pada tahap-tahap pertama. Kita perlu melakukan usaha terus menerus sebelum kita membuat penilaian terhadap pola pendidikan.

Pola yang dilakukan secara bertahap, memaksa kita untuk berineraksi dengan sikap lemah lembut, kemudian bersikap tekun dengan kekuatan mental sebelum menilai hasilnya.  Sebagai contoh, sangat tidak layak saya menghukum anak karena tingkah laku buruk sebelum saya memberikan pujian atas tingkah laku terpujinya. Meskipun tingkah laku terpuji itu berupa sesuatu yang kecil.

Kemudian memberi insentif secara bertahap atas tingkah laku baik dan mengabaikan tingkah laku buruk. Jika dengan cara seperti ini tingkah laku tidak berubah, saya akan menggunakan nasihat dengan cara yang lembut tanpa sepengetahuan orang lain. Setelah itu saya mungkin akan menggunakan hukuman setelah melakukan pertimbangan dan menentukan jenis hukuman yang sesuai bagi bentuk tingkah laku buruk.

Sikap tidak sabar dalam mendidik, tidak konsisten dengan pola yang digunakan serta tidak melakukannya secara bertahap merupakan bagian dari pola pendidikan yang salah. Kita jangan lupa bahwa Al-Quran yang merupakan teori Ilahi tidak diturunkan secara sekaligus, melainkan ia diturunkan secara bertahap selama 23 tahun.

Sumber:

Gomma, Abla Bassat. 2012. Membentuk Kepribadian Anak Sejak Dini. Solo: Samudra.

_____

Blog: surebecenter2.wordpress.com

Join Group: https://chat.whatsapp.com/K2NLjccygNdlkhYtSrZFoh