Don’t Be Shadow

Pecinta Surga

Jumat, 29 Jumadil Awal 1441 H

Bebanmu akan berat, Jiwamu harus kuat. Tetapi aku percaya langkahmu akan jaya. Kuatkan Pribadimu. –Hamka-

_____

Menjadi Bayang-Bayang Orang Lain Melemahkan Pribadi

Orang yang hanya menjadi bayang-bayang orang lain berkata dan menulis, bahkan sampai kepada gerak dan geriknya, hanya menjadi “Pak Tiru”. Orang yang seperti itu tentulah akan lenyap pribadinya ditelah oleh pribadi orang yang ditirunya. Tidak jelas lagi bagaimana sebenarnya diri sendiri.

Kita pun mengaku bahwa manusia tidaklah tumbuh sendiri, melainkan ada hal-hal di sekeliling, lingkungan dan keturunannya yang memengaruhi pertumbuhannya. Gandhi terpengaruh oleh Tolstoy dan Tolstoy terpengaruh oleh Russeau. Meskipun terpengaruh, akhirnya Gandhi tumbuh sendiri, sebagaimana Tolstoy pun tumbuh sendiri pula. Keempat imam dalam Islam, yaitu Maliki, Hanafi, Syafi’i, dan Ahmad bin Hanbal pun begitu juga. Mereka awalnya ada hubungan sebagai guru dan murid, tetapi akhirnya mempunyai pribadi dan pendirian masing-masing.

Saya teringat ketika ayah saya, DR. H.A. Karim Amrullah, mengajar agama di Padang Panjang dari tahun 1916 sampai tahun 1926. Beliau selalu membangkitkan semangat pada murid-muridnya supaya menyelidiki sendiri dan merdeka dalam memahami. Jangan hanya menjadi “pak turut” dan menjadi taklid buta. Tidak mengapa jika sekiranya beliau sendiri dibantah, dengan alasan yang cukup. Padahal pada masa itu masih sangat ganjil di kalangan guru agama, jika ada murid-murid yang mencoba membantah pendapat gurunya.

Dalam beberapa tahun kemudian tumbuhlah muridnya lalu memegang peranan yang penting dalam kemajuan agama di Sumatera Barat. Banyak ulama di Sumatera Barat, tetapi tidak ada yang mempunyai murid besar-besar seperti beliau. Diantara murid-muridnya adalah Zainuddin Labay, yang mendirikan sekolah Diniyah dan memimpin s.k al-Munir; Abdul Hamid Hakim Engku Mudo, guru besar di Madrasah Sumatera Thawalib; H. Jalaluddin Thaib, ketua Permi; H. Mukhtar Luthfi, pemimpin Permi yang Terkenal; Rahmah el-Yunusiyah, pemimpin Sekolah Diniyah Perempuan; A.R St. Mansur, pemimpin Muhammadiyah; dan H. Dt. Batuah yang kemudian masuk PKI, semuanya itu mempunyai pribadi masing-masing dan tidak hanya membebek kepada gurunya.

Ilmu memang ada perguruannya, tetapi murid yang tidak merdeka dari gurunya adalah murid yang tidak berpribadi. Barangkali gurunya tidak pandai atau tidak ingin muridnya beroleh kemajuan.

Sumber: Hamka. 2018. Pribadi Hebat. Jakarta: Gema Insani.

_____

Join Group:

https://chat.whatsapp.com/K2NLjccygNdlkhYtSrZFoh