Luasnya Ampunan Allah

Pecinta Surga

Kamis, 28 Jumadil Awal 1441 H

Hal terpenting yang dimohon seseorang dalam doanya adalah memohon ampun dari segala dosa, dijauhkan dari neraka, dan dimasukkan ke dalam surga.

_____

Luasnya Pengampunan Allah

Hadist Arbain ke 42

Anas ra berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, “Hai anak Adam, selama kalian mau berdoda dan berharap kepada-Ku, pasti Kuampuni dosa yang pernah kalian lakukan, dan Aku tidak peduli.

Hai anak Adam, seandainya dosa kalian membumbung setinggi langit lalu kalian memohon ampun kepada-Ku, pasti Ku-ampuni.

Hai anak Adam, seandainya kalian datang kepada-Ku membawa kesalahan sepenuh bumi, asalkan tidak menyekutukan-Ku, pasti Aku mendatangimu dengan membawa ampunan sepenuh bumi pula.”

h.r. Tirmidzi. Dia berkata, hadist ini hasan shahih

Hal terpenting yang dimohon seseorang dalam doanya adalah memohon ampun dari segala dosa, dijauhkan dari neraka, dan dimasukkan ke dalam surga.

Rasulullah saw bersabda, “Kami selalu memohon untuk dimasukkan ke dalam surga, dan dijauhkan dari neraka.”

Sebesar apapun dosa seorang hamba, ampunan Allah swt tetap lebih luas dan lebih besar dari dosa tersebut.

Jabir ra menceritakan bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata, “Betapa besarnya dosaku.” Ucapan itu diulanginya hingga tiga kali. Rasulullah saw lalu bersabda kepadanya, “Ucapkanlah, “Ya Allah sesungguhnya ampunan-Mu lebih luas daripada dosa-dosaku dan rahmat-Mu sungguh aku harapkan.”

Laki-laki itu lalu mengucapkannya. Rasulullah saw lalu berkata, “Ulangi.” Ia mengulanginya. Sekali lagi Rasulullah saw berkata, “Ulangi.” Ia pun mengulanginya lagi. Setelah itu Rasulullah saw bersabda, “Berdirilah, Allah telah mengampuni dosamu.”

Dengan begitu kita jangan berputus asa dengan dosa yang telah dilakukan karena Allah Maha Pengampun. Walaupun begitu, kita tidak boleh terlena dalam dosa, karena dikhawatirkan bisa terlelap dalam dosa dan terhalang untuk taubat itu sendiri nantinya.

Sumber:

DR.Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyiddin Mistu. 2017. Al-Wafi-Syarah Kitab Arba’in An-Nbawiyah. Jakarta: Al-I’tishom.

_____

Join Group: https://chat.whatsapp.com/K2NLjccygNdlkhYtSrZFoh

Pola Pendidikan yang Keliru 2

Pecinta Surga

Selasa, 26 Jumadil Awal 1441 H

Seorang ibu atau pendidik yang bijak ialah yang mengenali potensi anak kemudian berinteraksi dengan cara yang sesuai dengan diri anak.

_____

Pola Pendidikan Yang Keliru 2

Tidak memperhatikan perbedaan

Pola Pendidikan lain yang keliru ialah tidak memperhatikan perbedaan-perbedaan individu setiap anak mengenai hal-hal tertentu. Anak kita tidak akan serupa dengan anak mana pun meskipun berusia sama. Setiap anak mempunyai keistimewaan masing-masing termasuk dari segi fisik, bahkan anak kembar sekalipun. Ketika salah seorang dari anak kembar dipisahkan dari yang lain dan tumbuh di lingkungan yang berbeda, maka salah satunya akan cenderung mempunyai keistimewaan tersendiri yang berbeda dengan saudara kembarnya.

Maka merupakan kesalahan besar jika kita berpikir bahwa semua pola pendidikan sesuai untuk semua orang. Apalagi yang berkaitan dengan hukuman. Sebagian anak mungkin cukup hanya dengan bersikap pura-pura bodah terhadap tingkah laku-buruknya, sebagian yang lain mungkin perlu ditegur dengan mata dan sebagian yang lain ada yang harus ditegur dengan perkataan tertentu. Bahkan ada juga yang tidak bisa diperingatkan kecuali dengan hukuman. Seorang ibu atau pendidik yang bijak ialah yang mengenali potensi anak kemudian berinteraksi dengan cara yang sesuai dengan diri anak.

Sumber: Gomma, Abla Bassat. 2012. Membentuk Kepribadian Anak Sejak Dini. Solo: Samudra.

_____

*Join Group*:

https://chat.whatsapp.com/K2NLjccygNdlkhYtSrZFoh